KELOMPOK 1-KELAS C-TEMA: AMERIKA SERIKAT DENGAN UNI EROPA
POLITIK GLOBAL AMERIKA SERIKAT
AMERIKA SERIKAT-EROPA
KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT MARSHALL PLAN
TERHADAP EROPA
Dosen : Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A.
Disusun Oleh :
Alfredha Shinta Putri (C/ 20130510006)
Jurusan
Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
A.
PENDAHULUAN
A.1. LATAR
BELAKANG
Hubungan
antara Amerika Serikat dan Eropa memang sudah sejak lama terjalin. Ini terjadi
sudah sejak Perang Dunia II. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat ikut dalam
perang tersebut di dalam kubu Sekutu. Kemudian hubungan itu terus berlanjut
sampai ke Perang Dingin hingga sekarang. Hubungan antara Eropa dan Amerika
Serikat saat ini menjadi lebih kompleks yaitu bukan hanya dalam hal militer
saja, tetapi ke dalam hal ekonomi, budaya, ideologi, dll. Sampai saat ini
Amerika Serikat masih sangat befokus ke Eropa karena Eropa sebagai imbangan
berat Amerika Serikat dalam hal ekonomi dan politik serta Eropa sebagai rival yang potensial. Di masa depan Eropa harus berfokus
pada pengembangan teknologi dan ekonomi sebagai potential advantage bersama dengan diplomasi dan political action-nya dalam memberikan
pengaruhnya ke kebijakan Amerika Serikat.
Pengembangan teknologi dan ekonomi adalah sebagai hal yang paling penting dalam
mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat di masa depan bagi Eropa.
Kebijakan
Amerika Serikat terhadap Eropa di masa Perang Dingin yang paling mencolok
adalah tentang Marshall Plan. Marshall Plan ini jelas sebuah kebijakan Amerika Serikat
untuk intervensi ke Eropa dalam meluaskan pengaruhnya di dunia. Sehingga sangat
menarik bagi kami untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang apa itu
Marshall Plan.
A.2. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa itu
Marshall Plan dan bagaimana kebijakan tersebut dijalankan?
2. Mengapa
Amerika Serikat membuat kebijakan Marshall Plan terhadap Eropa di era Perang
Dingin?
B.
PEMBAHASAN
B.1.
PENGERTIAN MARSHALL PLAN
Marshall Plan adalah bantuan ekonomi skala besar pada tahun 1947 –
1951 dari Amerika
Serikat yang
bertujuan untuk membangun kembali kekuatan ekonomi negara-negara di Eropa
setelah Perang Dunia II berakhir. Inisiatif penamaan Marshall Plan diambil
dari Sekretaris Negara George
Marshall,
karena memang George Marshall-lah yang mengumumkan hal ini pada pidatonya di
Harvard University pada 5 Juni 1947. Dia mengatakan bahwa “kita tidak melawan
suatu negara atau doktrin negara lain, tetapi kita melawan kelaparan,
kemiskinan, kehilangan harapan, dan kekacauan. Pembagian bantuan Rencana Marshall ini
tidak hanya untuk negara-negara Eropa namun juga negara Asia yang terkena imbas
dari Perang Dunia II. Di dalam program ekonomi ini, Amerika Serikat memberikan
bantuan berupa fresh money dalam
jumlah yang fantastik (kurang lebih 120 milyar dollar AS) ke Eropa. Tentu saja
hal ini sangat berarti bagi Eropa karena mereka sedang krisis dan membutuhkan
uang untuk dapat bangkit dalam proses pembangunan ekonomi. Program bantuan
ekonomi ini dapat dikatakan sebagai sebuah kebijakan politik luar negeri
Amerika Serikat yang “sangat brilliant”
dalam meluaskan pengaruhnya.
B.2. ALASAN
DIBUATNYA KEBIJAKAN MARSHALL PLAN UNTUK EROPA
Jika berbicara tentang Marshall Plan maka kita tidak dapat
terlepas dari Doktrin Truman. Doktrin Truman adalah kebijakan yang
ditetapkan oleh Presiden
Amerika Serikat
Harry S. Truman pada 12 Maret 1947 yang menyatakan bahwa Amerika
Serikat akan mendukung Yunani dan Turki dengan
bantuan ekonomi dan militer untuk mencegah mereka jatuh ke dalam lingkup Soviet. Truman
berpendapat bahwa masyarakat harus bebas dari tekanan luar dan dari siapapun.
Masyarakat tidak boleh berada di bawah rezim yang otoriter, dia harus bebas.
Sehingga, Amerika Serikat harus membantu negara-negara yang masih berada di
bawah rezim otoriter agar bisa demokratis. Ini dilakukan untuk kepentingannya
dalam mewujudkan perdamaian internasional. Pada esensinya, Doktrin Truman
didasarkan atas prinsip moral bagi penentuan nasib sendiri (self
determination) bangsa-bangsa di dunia menurut perspektif luar negeri AS. Doktrin tersebut sebenarnya lebih
ditujukan kepada Uni Soviet yang mulai menanamkan pengaruhnya di negara-negara
Eropa Timur. Oleh karena itu, atas nama Doktrin Truman, Amerika Serikat akan
membantu negara-negara di Eropa untuk memulihkan ekonominya pasca perang
sehingga menjadi negara yang demokratis seperti ditafsirkan oleh Amerika Serikat.
Marshall Plan bertujuan untuk merevitalisasi Eropa Barat pasca
Perang Dunia II untuk menghentikan penyebaran komunisme, menjaga tradisi
kapitalis Eropa, ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang “dahsyat”, dan membantu
menjaga ekonomi Amerika Serikat dari depresi paska perang. Melalui
Marshall Plan, Amerika Serikat memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara
Eropa Barat. Kebijakan tersebut ditempuh untuk
"menyelamatkan" Eropa dari komunisme. Dengan kebijakannya tersebut, Amerika
Serikat ingin membendung pengaruh komunisme baik yang berasal dari China maupun
Uni Soviet. Kebijakan disambut baik oleh Inggris dan Perancis. Selain itu
kebijakan ini juga disambut baik oleh Polandia, Uni Soviet, dan Chekoslovakia.
Akan tetapi Uni Soviet mengundurkan diri, karena dia menganggap bahwa kebijakan
ini hanya akan memperkuat posisi Amerika Serikat di Eropa dan Eropa nanti hanya
dimanfaatkan oleh Amerika Serikat. Sehingga, yang menyetujui kebijakan ini
adalah hanya negara-negara yang tidak berhalauan komunis. Kebijakan mengenai
Marshall Plan ini didukung oleh Konggres Amerika Serikat. Konggres mengeluarkan
UU yang dilanjutkan dikeluarkannya EGA (Economic
Cooperation Administration) sebagai agen dari kerjasama Amerika Serikat
yang terdapat di negara-negara anggota Eropa. Di mata Uni Soviet, Marshall Plan,
merupakan rencana AS untuk memanfaatkan situasi Jerman untuk kepentingan
politiknya dengan cara mengeksploitasi sumber daya ekonomi Jerman.
Walaupun sebenarnya Marshall Plan ini dapat dijadikan kesempatan yang besar
untuk mengurangi tension antara
Barat-Timur dengan pengorganisasian recovery
ekonomi di dalam pan-European
framework.
Marshall Plan telah mampu mempengaruhi kebijakan luar negeri
Amerika Serikat sejak tahun akhir 1940-an.
Karena suksesnya Marshall Plan, Duta Besar PBB yaitu Jeane Kirkpatrick
menginginkan adaya sebuah kebijakan yang mirip dengan Marshall Plan untuk
Amerika Tengah. Akan tetapi sulit untuk mewujudkannya dalam menyelesaikan
permasalahan di dunia ketiga, karena Marshall Plan adalah sebuah kebijakan luar
negeri yang mempunyai tujuan tertentu.
Marshall Plan juga disebut sebagai ERP (European Recovery Program). ERP ini
sebagai dasar kebijakan Amerika Serikat ke Eropa untuk menyelesaikan
masalah-masalah secara serempak. Bukan hanya untuk merekoveri Eropa dan
membatasi pengaruh Uni Soviet, tetapi ekonomi Jerman harus dapat diterima di Allied Nations. Amerika Serikat melaksanakan Marshall
Plan ke seluruh Eropa kecuali ke Spanyol.
Marshall Plan ini secara resmi memberikan promosi tentang industri
dan produksi pertanian, me-maintain internal financial stability, dan menstimulasi
perdagangan di dalam Eropa sendiri dan dengan negara lain. Dengan adanya Marshall Plan ini,
situasi Eropa paska perang menjadi sangat unik. Perekonomian Eropa tidak hanya
menjadi industri dan sangat terintegrasi, tetapi Eropa memiliki a long tradition of capitalistic
institutions.
C.
KESIMPULAN
Marshall
Plan adalah sebuah program bantuan ekonomi dari Amerika Serikat untuk Eropa di
era paska Perang Dunia II. Walaupun ini adalah sebuah program bantuan ekonomi,
tetapi ini menjadi sebuah dasar kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang
sangat brilliant dan berhasil
dilakukan di Eropa. Tujuan utama dari Marshall Plan ini adalah untuk membendung
komunisme baik yang berasal dari Uni Soviet maupun China. Program ini dilakukan
untuk memperbesar dan memperluas pengaruh Amerika Serikat yaitu kapitalisme/
liberalisme di Eropa. Program ini sangat berhasil dilakukan, karena Eropa
benar-benar sedang membutuhkan bantuan ekonomi untuk recovery pembangunan ekonominya paska perang. Sehingga, pengaruh
liberalisme/ kapitalisme dari Amerika Serikat dapat “berjalan mulus” di Eropa.
D.
DAFTAR PUSTAKA
(2015, Juni 21). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Rencana_Marshall
(2015, Juni 22). Retrieved from
https://id.wikipedia.org/wiki/Doktrin_Truman
Cowen, T. (1985). THE MARSHALL PLAN: MYTHS AND
REALITY. In D. Bandow, US AID TO THE DEVELOPING WORLD: A FREE MARKET
AGENDA (pp. 61-74). Washington D. C.: Heritage Foundation.
Kennedy, M. C. (2005). THE TRAGEDY OF AMERICAN
DIPLOMACY? RETHINKING THE MARSHALL PLAN. Journal of Cold War Studies, Vol
7, No 1, Winter, The President and Fellows of Harvard College and the
Massachusetts Institute of Technology, 97-134.
Pfaff, W. (2006). PRESENT AND FUTURE OF THE
TENSED EU-US RELATIONS. In N. K. Liacouras, EU-US RELATIONS: REPAIRING THE
TRANSATLANTIC RIFT KASTELLORIZO PAPERS (pp. 37-40). New York: Palgrave
Macmillan.
Supriatna, N. (2008). KAPITA SELEKTA SEJARAH
AMERIKA. Kotabaru Parahyangan: Jurusan Pendidikan Sejarah, FPIPS
Universitas Pendidikan Indonesia.
William Pfaff
(2006). PRESENT AND FUTURE OF THE TENSED EU-US RELATIONS. In N. K. Liacouras, EU-US
RELATIONS: REPAIRING THE TRANSATLANTIC RIFT KASTELLORIZO PAPERS (pp.
37-40). New York: Palgrave Macmillan. Hal 37.
Tyler Cowen.
(1985). THE MARSHALL PLAN: MYTHS AND REALITY. In D. Bandow, US AID TO THE
DEVELOPING WORLD: A FREE MARKET AGENDA (pp. 61-74). Washington D. C.:
Heritage Foundation. Hal 62.
Nana Supriatna. (2008). KAPITA
SELEKTA SEJARAH AMERIKA. Kotabaru Parahyangan: Jurusan Pendidikan Sejarah,
FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia. Hal 117.
Tyler Cowen.
(1985). THE MARSHALL PLAN: MYTHS AND REALITY. In D. Bandow, US AID TO THE
DEVELOPING WORLD: A FREE MARKET AGENDA (pp. 61-74). Washington D. C.:
Heritage Foundation. Hal 61.
Nana Supriatna. (2008). KAPITA SELEKTA SEJARAH AMERIKA. Kotabaru
Parahyangan: Jurusan Pendidikan Sejarah, FPIPS Universitas Pendidikan
Indonesia. Hal 117.
Kennedy, M. C. (2005). THE TRAGEDY OF AMERICAN
DIPLOMACY? RETHINKING THE MARSHALL PLAN. Journal of Cold War Studies, Vol 7,
No 1, Winter, The President and Fellows of Harvard College and the
Massachusetts Institute of Technology, 97-134. Hal 115.